29-11-2024 10:11 | oleh: SLB N Karanganyar
Ketidaksetaraan merupakan salah satu isu yang sedang terjadi saat ini. Dengan menindaklanjuti tujuan nomor 10 dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mengurangi kesenjangan sosial, diharapkan dapat mengurangi ketidaksetaraan yang terjadi di dunia saat ini. Ketidaksetaraan sendiri dapat meliputi berbagai aspek dalam kehidupan. Salah satunya adalah ketidaksetaraan dalam dunia pekerjaan. Banyak penyandang disabilitas yang masih mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Salah satunya disebabkan karena kurangnya bekal dalam menghadapi dunia kerja sehingga berdampak pada minimnya kepercayaan instansi dalam menerima pekerja penyandang disabilitas.
Oleh karena itu, sekolah berperan penting untuk memberikan bekal kepada peserta didik penyandang disabilitas agar dapat mandiri secara finansial dengan mendapatkan pekerjaan yang layak. Sejalan dengan tujuan SDGs nomor 4 yakni pendidikan berkualitas, memberikan sebuah keterampilan yang memadai pada peserta didik penyandang disabilitas merupakan sebuah upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk membekali mereka di masa mendatang.
Perkembangan era yang dinamis kini selalu disertai oleh adanya tuntutan kualitas pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dan memiliki kendali pada proses demokratisasi dan pembangunan bangsa. Dalam konteks globalisasi, perlu tercipta modifikasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak bangsa tak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus dalam menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, pembelajaran vokasional menjadi salah satu hal yang menjadi urgensi sebagai modalitas anak berkebutuhan khusus agar memiliki kesiapan menghadapi dunia kerja kelak setelah lulus dari Sekolah Luar Biasa (SLB). Selain itu, pembelajaran vokasional juga menjadi jembatan dalam menciptakan kesetaraan, memberdayakan anak berkebutuhan khusus untuk berkontribusi secara aktif dalam berbagai lingkup keterampilan, dan membangun masa depan yang berkelanjutan secara maknawi bagi bangsa Indonesia yang penuh keberagaman.
Adanya program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) yang diadakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret menjadi sarana bagi mahasiswa selaku agent of change dalam melakukan upaya memberdayakan anak berkebutuhan khusus. Selaras dengan hal tersebut, sebanyak 12 mahasiswa prodi Pendidikan Luar Biasa FKIP UNS dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Dr. Subagya, M.Si. dan Ibu Mahardika Supratiwi, S.Psi., M.A. mengimplementasikan kegiatan pembelajaran vokasional di SLB Negeri Karanganyar. Kegiatan pembelajaran vokasional yang diajarkan kepada peserta didik berkebutuhan khusus di SLB Negeri Karanganyar meliputi: keterampilan vokasi tata rias, tata boga, budidaya tanaman, dan broadcasting.
1. Keterampilan Vokasional Tata Rias Keterampilan vokasional menjadi bagian penting dalam mempersiapkan masa depan peserta didik SMPLB dan SMALB di SLB Negeri Karanganyar. Salah satu bidang yang diajarkan adalah Tata Rias, termasuk pembuatan parfum. Pada 13 November 2024, mahasiswa PLP FKIP UNS, yaitu Rizki Dwi Oktafiani, Sefvia Citra Nadila, Siska Juni Iryanti, dan Yasintya Adelia, mengadakan pelatihan membuat parfum bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Kegiatan ini bertujuan mengasah kreativitas dan membuka peluang ekonomi melalui produk bernilai jual. “Keterampilan ini menjadi peluang besar bagi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas sekaligus menciptakan produk bernilai ekonomi tinggi,” ujar Ibu Hartatiningsih, salah satu guru di SLB Negeri Karanganyar. Antusiasme dari peserta didik terlihat tinggi, karena selain menciptakan produk, mereka juga bisa mengeksplorasi aroma unik yang menjadi ciri khas masing-masing. Pelatihan ini diharapkan mampu memotivasi peserta didik untuk terus mengembangkan keterampilan vokasional mereka.
2. Keterampilan Vokasional Tata Boga Tata boga adalah salah satu keterampilan vokasional yang diajarkan di SLB Negeri Karanganyar. Keterampilan tata boga adalah kemampuan untuk mengolah makanan, mulai dari pembuatan, pengelolaan, hingga penyajiannya. Keterampilan tata boga ini sangat penting untuk diajarkan kepada peserta didik karena sangat bermanfaat sekali untuk melatih kemandirian dan kesiapan kerja yang dimiliki siswa. Pada tanggal 14 November 2024 Mahasiswa PLP FKIP UNS, yaitu Filza dan Selina mengajak peserta didik SMPLB dan SMALB dengan kekhususan tunarungu (B) untuk mengembangkan bakat dan keterampilannya dalam mengolah suatu makanan yang enak, berkualitas dan mudah untuk dibuat oleh peserta didik serta memiliki harga jual. Dalam mengembangkan keterampilan tata boga ini Mahasiswa PLP FKIP UNS, yaitu Filza dan Selina mengajarkan dan mempraktikkan langsung teknik mengolah makanan Tahu Isi bersama peserta didik mulai dari mengenal bahan makanan, teknik mengolah makanan yang baik, teknik pemotongan makanan, teknik penggorengan, sampai pembukusan makanan. Peserta didik yang mengikuti keterampilan ini sangat senang dan bersemangat karena dapat mengenal dan membuat langsung makanan yang mereka sukai. Jumlah peserta didik yang mengikuti keterampilan tata boga ini yaitu 10 anak yang sudah mengetahui dan mengenal alat dan bahan-bahan makanan yang baik, tetapi mereka semua memahami cara pembuatan atau prosedur pembuatan tahu isi serta apa saja isian dari tahu isi tersebut sehingga itu yang menyebabkan mereka sangat antusias dalam belajar memasak tahu isi. Setelah pelaksanaan keterampilan vokasional tata boga ini terlihat peserta didik sudah pandai dalam hal teknik memotong bahan makanan dan teknik penggorengan dan terbilang keterampilan mereka dalam tata boga sudah cukup bagus. Walaupun masih perlu evaluasi baik dari segi rasa dan dan teknik menggoreng tahu isi, namun dari kegiatan ini setidaknya peserta didik sudah belajar bagaimana cara mengolah makanan, teknik menggoreng makanan sampai dengan teknik membungkus makanan yang memiliki harga jual Selain keterampilan memasak, dalam keterampilan vokasional tata boga di SLB N Karanganyar juga mengajarkan bagaimana kegiatan berwirausaha. Setelah kegiatan memasak selesai, maka kegiatan selanjutnya yang dilakukan peserta didik adalah menjual tahu isi yang sudah dimasak. Tahu isi ditawarkan kepada guru dan karyawan di SLB N Karanganyar. Dengan kegiatan ini maka peserta didik mendapatkan ilmu untuk melaksanakan sebuah usaha untuk kedepannya
3. Keterampilan Vokasional Budidaya Tanaman Vokasional budidaya tanaman merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki oleh SLB Negeri Karanganyar. Keterampilan ini berfokus untuk mengajarkan peserta didik dalam merawat, menambah kuantitas, dan menjaga kualitas pada tanaman yang ditanaman di pekarangan SLB Negeri Karanganyar. Keterampilan budidaya tanaman ini juga melatih rasa tanggung jawab peserta didik akan kesadaran terhadap makhluk hidup di sekitarnya. Pada tanggal 20 November 2024 pukul 11.00 WIB, mahasiswa PLP FKIP UNS, yakni Arsy Dinda Fitria Carini, Aurellina Anggraini, Rara Ambariyanti, Regita Pramesti Agustika, dan Trissia Rohali berkesempatan untuk melatih keterampilan vokasional. Pada kesempatan kali ini, mahasiswa tersebut mengajarkan budidaya tanaman kangkung dengan metode konvensional. Metode ini sistem pertanian yang menggunakan tanah sebagai media tanam tanah, yang umumnya diikuti dengan pemberian pupuk untuk mencegah serangan predator dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Keterampilan vokasional budidaya tanaman ini diawali dengan pengenalan media yang akan dipakai untuk menanam serta melakukan pengenalan terhadap tanaman kangkung. Peserta didik terlihat antusias ketika melakukan keterampilan tersebut, karena mereka terjun langsung untuk memegang dan menanam semua media yang ada. Keterampilan vokasional budidaya tanaman ini diharapkan dapat terus berjalan dan melibatkan peserta didik ketika pelaksanaannya. Keterampilan ini tidak hanya berhenti ketika proses penanaman saja akan tetapi juga terus berlanjut hingga masa panen tiba. Selanjutnya diharapkan dapat menjadi nilai ekonomi bagi siswa ketika telah lulus nantinya.
4. Keterampilan Vokasional Broadcasting Pembelajaran keterampilan vokasional broadcasting menjadi suatu kebaruan yang diterapkan di SLB Negeri Karanganyar. Pembelajaran keterampilan vokasional broadcasting dapat menjadi peluang besar bagi peserta didik berkebutuhan khusus dalam mengembangkan potensi mereka di bidang kreatif dan teknis yang relevan dengan dunia kerja era kini. Pembelajaran keterampilan vokasional broadcasting ini dirancang secara inklusif untuk memastikan bahwa individu dengan kebutuhan khusus dapat mengakses pembelajaran yang mendukung kemandirian dan kreativitas mereka. Pada 18 November 2024, mahasiswa PLP FKIP UNS yaitu Aulia Surya Kinanti, Sefvia Citra Nadila dan Rizki Dwi Oktafiani melaksanakan kegiatan pembelajaran vokasional broadcasting di kelas IX A (ketunaan tunanetra). Dalam keberjalanannya, peserta didik diberi bekal ilmu terkait dasar-dasar broadcasting lingkup penyiaran berita seperti teknis dari penyiaran berita radio secara simpleks, meliputi: pengaturan nada suara, intonasi, dan kejelasan artikulasi dalam simulasi penyiaran radio berita. Peserta didik cukup antusias serta memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap pengenalan dan teknis dari penyiaran berita. Mulanya, mahasiswa PLP FKIP UNS memberi pemahaman kepada peserta didik terkait penyiaran berita dan memberi contoh penyiaran berita yang benar, dilanjutkan dengan peserta didik melakukan praktik sederhana dalam reportase berita berdasarkan naskah berita yang telah disiapkan. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan meningkatnya kebutuhan akan konten media, pembelajaran vokasional broadcasting tentu membuka peluang karir yang luas, termasuk sebagai penyiar. Melalui pembelajaran vokasional broadcasting ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengeksplorasi kreativitas mereka sembari membangun keahlian yang relevan dengan industri modern.
Tanggapan yang diberikan oleh pihak sekolah terkait pembelajaran vokasional yang diberikan oleh mahasiswa PLP dari PLB FKIP UNS yakni sangat senang dan berharap ilmu yang didapatkan dapat diimplementasikan di kehidupan sehari-hari sebagai bekal peserta didik penyandang disabilitas menghadapi dunia kerja di masa mendatang. Selain itu, peserta didik yang mengikuti pembelajaran vokasional juga memberikan tanggapan positif atas kegiatan ini, mereka mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh antusias dan semangat.
Seluruh mahasiswa berharap semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan mengurangi kesenjangan sosial yang dihadapi oleh peserta didik penyandang disabilitas ketika menghadapi dunia kerja di masa mendatang.